Pengusaha Asal Yaman Jajaki Potensi Impor Keramik Indonesia

By Admin

nusakini.com--KBRI Sana'a telah menerima kehadiran 2 (dua) tamu pengusaha berwarga negara Yaman awal pekan ini. 

Kedua pengusaha tersebut adalah: Mr. Ahmed Abdul Aziz Awadh, Purchasing Manager perusahaan Al-Tamimi for Ceramic and Building Materials dan Mr. Abdul Qawi Awadh Ahmed Al-Awlaqi, Marketing Manager dari perusahaan yang sama di Kota Tarim, Hadramaut.

Pengusaha dimaksud diterima oleh Sdr. Sulthon Sjahril, KUAI KBRI Sana'a, didampingi Sdr. Muhaimin Ahmad Yasin, Staf Ekopensosbud KBRI Sana'a. 

Kedua orang pengusaha Yaman tersebut ingin melakukan kunjungan ke Indonesia untuk menjajaki kemungkinan mengimpor keramik dan bahan-bahan bangunan dari Indonesia serta ke depannya kemungkinan untuk berinvestasi pada sektor pembuatan keramik di Indonesia. Perusahaan Al-Tamimi for Ceramic and Building Materials yang didirikan pada tahun 2007 atau 7 (tujuh) tahun yang lalu di kota Tarim, Provinsi Hadramaut, sebelumnya perusahaan ini telah mengimpor keramik dinding dari India per bulannya sekitar 8 -10 kontainer, dari Oman mengimpor keramik lantai sebesar 12 – 14 kontainer, dari Tiongkok mengimpor keramik lantai sekitar 4 kontainer, dan dari Arab Saudi keramik lantai sebesar 18 – 20 kontainer per bulannya. 

Sedangkan untuk produk keramik buatan Indonesia mengalami peningkatan penjualan, diminati oleh konsumen, dan mendapat tempat yang baik di pasar setempat Provinsi Hadramaut khususnya sejak tahun 2010 – 2014 karena memiliki kualitas yang baik, lebih tebal dan kuat serta harga yang bersaing di pasaran.

Tetapi semenjak tahun 2015 atau sejak konflik senjata berlangsung di Yaman, pasokan keramik buatan Indonesia mulai berkurang, demikian yang dikeluhkan oleh Al-Awadhi for Ceramic yang menjadi distributor keramik buatan Indonesia di wilayah Provinsi Hadramaut. Diantara jenis atau merek produk keramik buatan Indonesia yang dijual di pasar setempat Hadhramaut adalah Roman, KIA, dan Molinek. 

Kedua pengusaha dimaksud berencana untuk melakukan penjajakan pembelian keramik ke beberapa perusahaan di Indonesia, dengan berkunjung langsung ke Indonesia dan menjajaki langsung pasar keramik dan menargetkan dalam kunjungan pertama kalinya ini dapat mengimpor keramik buatan Indonesia minimal 2 (dua) kontainer. 

Sementara itu, KUAI KBRI Sana'a telah menyampaikan daftar perusahaan ekportir keramik di Indonesia kepada kedua pengusaha tersebut dan memberitahukan jadwal penyelenggaraan pameran INARAFT bulan April 2018 dan pameran dagang Indonesia bulan Oktober 2018 serta mengajak mereka untuk bergabung dalam delegasi kunjungan KBRI Sana'a untuk menghadiri pameran tersebut bersama pengusaha Yaman lainnya. KUAI KBRI Sana'a juga menyampaikan gambaran secara umum peluang, kemudahan, dan prosedur berinvestasi di Indonesia. 

Kegiatan pertemuan ini telah berjalan dengan lancar dan bersahabat. Hingga saat ini, situasi politik dan keamanan di Yaman masih belum kondusif akibat terus dilanda konflik bersenjata. Namun, KBRI Sana'a tetap berupaya untuk terus mengembangkan kerjasama ekonomi RI-Yaman. (p/ab)